Jumat, 26 Agustus 2016

Metode-metode Penentuan Posisi dengan GPS

1.3.4.2. Metode-metode Penentuan Posisi dengan GPS
Pada dasarnya konsep dasar penentuan posisi dengan satelit GPS adalah pengikatan ke belakang dengan jarak, yaitu mengukur jarak ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Perhatikan gambar berikut :
Prinsip Dasar Penentuan Posisi dengan GPS (sumber Abidin H.Z)
Penentuan posisi dengan GPS dapat dikelompokan atas beberapa metode, di antaranya:
Metode absolut,
Metode relatif (differensial).
1.3.4.2.1. Metode Absolut
Penentuan posisi dengan GPS metode absolut adalah penentuan posisi yang hanya menggunakan sebuah alat receiver GPS. Karakteristik penentuan posisi dengan cara absolut ini adalah sebagai berikut:
  1. Posisi ditentukan dalam sistem WGS 84 (terhadap pusat bumi).
  2. Prinsip penentuan posisi adalah perpotongan ke belakang dengan jarak ke beberapa satelit sekaligus.
  3. Hanya memerlukan satu receiver GPS.
  4. Titik yang ditentukan posisinya, bisa diam (statik) atau bergerak (kinematik).
  5. Ketelitian posisi berkisar antara 5 sampai dengan 10 meter.
Aplikasi utama metode ini untuk keperluan navigasi. Metode penentuan posisi absolut ini umumnya menggunakan data pseudorange. Namun metode ini tidak dimaksudkan untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut ketelitian posisi yang tinggi.
1.3.4.2.2. Metode Relatif (Differensial)
Yang dimaksud dengan penentuan posisi relatif atau metode differensial adalah menentukan posisi suatu titik relatif terhadap titik lain yang telah diketahui koordinatnya. Pengukuran dilakukan secara bersamaan pada dua titik dalam selang waktu tertentu. Selanjutnya, data hasil pengamatan diproses dan dihitung sehingga akan didapat perbedaan koordinat kartesian 3 dimensi (dx, dy, dz) atau disebut juga dengan baseline antar titik yang diukur.
Karakteristik umum dari metode penentuan posisi ini adalah sebagai berikut:
  1. Memerlukan minimal dua receiver, satu ditempatkan pada titik yang telah diketahui koordinatnya.
  2. Posisi titik ditentukan relatif terhadap titik yang diketahui.
  3. Konsep dasar adalah differencing process, dapat mengeliminir atau mereduksi pengaruh dari beberapa kesalahan dan bias.
  4. Bisa menggunakan data pseudorange atau fase.
  5. Ketelitian posisi yang diperoleh bervariasi dari tingkat mm sampai dengan dm.
  6. Aplikasi utama: survei pemetaan, survei penegasan batas, survei geodesi dan navigasi dengan ketelitian tinggi.
1.3.4.3. Ketelitian Penentuan Posisi dengan GPS
Penentuan posisi dengan GPS dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
  1. Ketelitian data terkait dengan tipe data yang digunakan, kualitas receiver GPS, level dari kesalahan dan bias.
  2. Geometri satelit, terkait dengan jumlah satelit yang diamati, lokasi dan distribusi satelit dan lama pengamatan.
  3. Metode penentuan posisi, terkait dengan metoda penentuan posisi GPS yang digunakan, apakah absolut, relatif, DGPS, RTK dan lain-lain.
  4. Strategi pemrosesan data, terkait dengan real-time atau post processing, strategi eliminasi dan pengoreksian kesalahan dan bias, pemrosesan baseline dan perataan jaringan serta kontrol kualitas.
1.3.4.4. Aplikasi-aplikasi GPS
Beberapa aplikasi dari GPS di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Survei dan pemetaan.
  2. Survei penegasan batas wilayah administrasi, pertambangan dan lain-lain.
  3. Geodesi, Geodinamika dan Deformasi.
  4. Navigasi dan transportasi.
  5. Telekomunikasi
  6. Studi troposfir dan ionosfir.
  7. Pendaftaran tanah, Pertanian.
  8. Photogrametri & Remote Sensing.
  9. GIS (Geographic Information System).
  10. Studi kelautan (arus, gelombang, pasang surut).
  11. Aplikasi olahraga dan rekreasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar